Beberapa tahun lalu, ketika andi sedang putus asa mencari pacar, maksudnya mencari isteri, andi membaca sebuah kisah tentang Abraham yang mengutus pembantunya pergi untuk mencarikan anaknya seorang isteri.
Pembantu Abraham pergi ke sebuah sumur, tempat wanita-wanita setempat biasa mengambil air setiap hari. Disana dia mulai berdoa. Dalam doanya dia meminta agar bertemu dengan seorang wanita yang mau memberi dia dan unta-untanya minum. Jika ada, maka pastilah ia wanita yang tepat.
Belum selesai doanya, datanglah Ribka, menawarkan air untuknya. Benar-benar wanita sempurna yang memenuhi kategori dalam doanya. Maka jadilah Ribka sebagai isteri Ishak, anak Abraham. Kisah itu membuat andi berpikir selama beberapa waktu, mungkin tidak ya, kisah itu terjadi dalam hidup andi.
Andi mulai tertawa sendiri. Aneh sekali kalau kisah itu diterapkan dalam kehidupan modern seperti sekarang. Itu artinya andi harus pergi dulu ke pedesaan, dimana terdapat sumur yang masih dipakai warga sebagai sumber air. Tunggu dulu, bukan harus andi sendiri yang pergi. Menurut kisah itu, andi harus punya seorang pembantu. Pembantu? Gaji sebulan untuk diri sendiri saja pas-pasan. Kembali andi tertawa lagi. Ah, sudahlah!
Malam itu andi pulang agak malam karena ada jadwal bermain tenis meja dengan beberapa rekan sekerja. Menuju pulang andi merasa sangat haus dan kemudian memutuskan untuk mampir ke dispenser kantor dekat pintu keluar, saat tiba-tiba seorang wanita mendahului andi dari belakang, membawa sebuah gelas.
Di benak andi hanya ada satu hal "Wah, keduluan deh! Buruan mbak, haus banget nih!" Tiba-tiba wanita itu menoleh dan berkata "Kamu mau minum juga? Saya bantu ambil yaa..." Kemudian dia mulai mengambilkan andi air...".
Senyum dan kalimatnya seperti bom Hiroshima dan Nagasaki di telinga andi. andi teringat tentang semua kisah Abraham yang andi baca. Di depan wanita itu andi bengong cukup lama. Terngiang semua doa-doa andi dalam mencari kekasih. Inikah wanita yang akan menjadi isteri saya? Kira-kira dia suka saya atau tidak, ya? Inikah ibu dari anak-anak saya nanti?
Seketika andi sadar dan berusaha kembali tenang, sambil tetap meyakinkan diri bahwanya tidak bau badan dan nafas saya biasanya cukup segar. Aduh, saya bodoh sekali! Ini kan hanya pertemuan tidak sengaja selama beberapa detik, bisa-bisanya saya berpikir sejauh itu. andi meneguk air sebanyak mungkin dan menarik nafas panjang untuk menghilangkan tanda-tanda keanehan yang mungkin sejak tadi jelas terlihat olehnya.
Cerita diatas terjadi 25 tahun lalu. Diperlukan 2 tahun penuh bunga, permen, kue, film, puisi romantis dan sebuah cincin untuk akhirnya meminta "wanita dispenser" tadi untuk menikahi andi. Tuhan telah menolong Abraham dan andi dengan cara yang kurang lebih sama.
Jadi kalau anda seorang pria atau wanita yang sedang berjuang mencari isteri atau suami, berdoalah, dan jangan lupa minum hari ini!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Statistik
Traffic Rank | : | |
Counter | : |
dns failure |
Stats | : | |
No comments:
Post a Comment