Selasa, 26 Agustus 2008 16:06
2 calon mahasiswa masuk rumah sakit (RSUD dan Santa Maria), Politehnik Caltex (Poltex) Riau bantah ada kekerasan senior kepada yunior. Pasalnya sudah ada komitmet tidak ada kontak fisik.
Riauterkini-PEKANBARU-2 calon mahasiswa Poltex yang ikut dalam kegiatan Information Study Orientation (ISO) Poltek Riau masuk rumah sakit di RSUD dan Santa Maria. Mereka adalah si-Sil dan Firdaus Jhosua. si-Sil masuk rumah sakit karena tubuhnya lemas dan pingsan sementara Firdaus Jhosua tidak bisa berjalan dan membutuhkan kursi roda dalam proses pengobatannya di RS Santa Maria.
Bahkan Firdaus Jhosua yang beralamat di Jl Dahlia Gg Irian no.6 senin malam (25/8) diantar keluarganya untuk menjalani pengobatan di RS Santa Maria akibat kakinya yang tidak bisa digunakan.
Sementara si Sil harus menjalani teraphi pengobatan akibat kondisi tubuhnya yang lemah. Uniknya, kendati kondisi tubuhnya lemah dan perlu perawatan ke RSUD, dalam diagnosa dokter RSUD kondisi tubuh si Sil baik.
Dosen Penanggung Jawab Pelaksanaan ISO POltek Riau, Yusafril kepada Riauterkini selasa (26/8) membantah adanya kekerasan dalam kegiatan ISO. Pasalnya, sejak awal kegiatan, semua pihak sudah komitment untuk tidak ada hukuman yang kontak fisik. Baik itu menampar, memukul maupun menendang. Hukuman hanya diberikan kepada calon mahasiswa yang bersalah saja dan hukumannya bersifat mendidik. Yaitu seperti sit up, pus-up, maupun jalan jongkok.
"Dengan adanya komitment tersebut, kecil kemungkinan adanya kekerasan fisik senior kepada yunior. Yang ada hanya bentakan-bentakan yang melatih mental calon mahasiswa agar siap menghadapi kendala-kendala yang dihadapi. Bentakan-bentakan itupun tidak sepanjang hari. Karena selain kegiatan fisik, ISO juga memiliki kegiatan pengenalan lingkungan sekolah serta kegiatan dalam ruangan dan permainan-permainan," terangnya.
Katanya, kegiatan yang dilaksanakan sejak Senin (25/8) hingga Kamis (28/8) tersebut diikuti oleh sedikitnya 340 calon mahasiswa. Kegiatan itu sendiri dimulai sejak pukul 05.40 wib hingga 18.00 wib. Slogan kegiatan tersebut adalah disiplin dan cinta lingkungan.
Disinggung mengenai calon mahasiswa yang masuk rumah sakit, Yusrafil mengatakan bahwa mahasiswa tersebut tidaklah terkena aksi kekerasan senior. Melainkan karena kakinya kram dan ada faktor psikis pada calon mahasiswa tersebut.
"Menurut dokter baik dokter siaga di Poltek maupun dokter di RSUD Arifien Achmad, kondisi si Sil bagus. Hanya ada faktor psikis yang ada pada calon mahasiswa tersebut. Untuk itu, untuk si Sil, kita lakukan cooling down dengan membawa situasi yang tenang," katanya.
Sedangkan untuk Firdaus Jhosua, tambah Yusafril, kaki calon mahasiswa tersebut kram akibat duduk dalam jangka waktu lama dan langsung berdiri serta dipacu untuk berbaris dan mengenakan sepatu dengan cepat.
Dan Lap I, Joko kepada Riauterkini mengaku ada kesalahan koordinas diantara panitia. Katanya pada awal kegiatan, sejak pagi hingga menjelang sore, kegiatan calon mahasiswa hanya duduk saja. Saat diinstruksikan untuk memisahkan diri antara yang sakit dan sehat, dengan serempak dan cekatan mereka berhamburan untuk menentukan barisan serta berebut mengambil sepatu mereka.
"Saat itulah terjadi tabrakan antara calon mahasiswa. Salah satunya adalah Firdaus Jhosua yang akhirnya kakinya terjadi kram. Pihak Poltex sudah menawarkan untuk dilakukan pijatan (membawa ke tukang pijat). Namun Jhosua lebih memilih bersama keluarganya ke RS Santa Maria," kata Joko.
Terkait dengan hal itu, Yusrafil mengatakan bahwa pihak dosen akan melakukan evaluasi dengan adanya kejadian tersebut. Tahun depan kemungkinan kegiatan masih akan dilaksanakan. Hanya saja format yang diterapkan akan berbeda. Yang pasti menurutnya akan ada perubahan sistem ISO.***(H-we)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Statistik
Traffic Rank | : | |
Counter | : |
dns failure |
Stats | : | |
lemah kayak gitu maw kuliah di PCR??
ReplyDeletemati aja la kelaut..
banci anak mami...